Banyak kejadian lucu, menggelikan, dan membahagiakan di Ramadhan & Idul Fitri tahun ini. Subhanalllah, kehadiran mereka membuahkan banyak sekali kenangan yang sulit dilupakan. Semoga Allah tetap menjaga hati kami untuk tidak terbuai dengan kehadiran anak-anak, melainkan makin ingat kepadaNya.
Satu petikan kebiasaan yang rutin mereka lakukan tatkala menjelang waktu sahur adalah membangunkan kami di pukul 02.41 dinihari. Caranya, bisa macam-macam. "Mamma...ma...ma" (minta susu, red.) "Tattaaaa...ttaaa...ta" (ngoceh, ayahbunda bangun, red.). Atau kalau kami belum juga terbangun, maka cara yang paling jitu adalah naik ke punggung atau ke atas perut & dada kalau kebetulan kami lagi terlentang.
Dan, kesan yang paling 'menggelitik' adalah burasa' (masih terhambur) dan ketupatnya (terlalu lembeq) tidak tuntas, padahal toh..., rendang istimewa dan nasu manu' kampong likku'nya bunda dah siap dan mantap bangettttssssss....,
Itu dibuat pas 3 hari menjelang shalat Ied (Hehee.., so soon. The sooner the better khan?).
Nah pas sehari menjelang lebaran (kita rencana mau membayar kegagalan pembuatan ketupat dan burasa di atas) kita keliling seantero Tebet dan Pasar Pedoq mencari bahan ketupat. Hasilnya? Tidak satupun penjual bahan ketupat yang nongol, padahal sehari sebelumnya....wuiihhhh berjubelllll.
Hahahahaaa...,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar