Senin, 12 Januari 2009

MagMyPic


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com


Tangkuban Perahu...,

31 Januari - 1 Pebruari 2009, bareng tim sosialisasi Konsultan Manajemen Pusat, kami menuju kota Bandung. Sebelum menuju hotel di kawasan permandian air panas Ciater, anak-anak kami sempatkan mampir ke Gunung Tangkuban Parahu.

Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, di sekitarnya rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari.

Setelaha seharian istirahat di hotel, kami sempatkan mandi air panas Ciater. Katanya sih air panas Ciater tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dap sistem pernapasan. Efek hidrostatik dan hidrodinamik air Ciater membantu menopang berat badan saat latihan berjalan. Sedangkan efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dap oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.

Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air Ciater, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit. Maklum saja, karena lingkungan yang sangat asam kuman-kuman akan mati.

Si Kk' dan si Dd' sangat menikmati air Ciater, walau tidak bisa berendam lama, karena kebetulan hari lagi hujan lebat. Siplah yang yang pasti.

Rabu, 07 Januari 2009

Mutiara dari seorang Rekan...,

Jangan didik anakmu laki-laki, bahwa kekuatan dan keperkasaan adalah segalanya.
Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya. Jangan didik anakmu laki-laki,
untuk mengejar kehormatan dan kekuasaan. Ajari dia untuk mengejar cinta kasih dan kebijaksanaan.

Jangan larang anakmu laki-laki jika ia menangis. Dan jangan katakan padanya bahwa laki-laki tak boleh cengeng. Ajari dia untuk mengenali dan menerima perasaannya. Bahwa air mata adalah anugerah Tuhan yang indah. Sehingga ia belajar untuk tidak frustasi oleh emosinya. Dan jika dewasa ia telah belajar untuk hidup dengan seutuhnya.

Jangan didik anakmu perempuan, bagaimana menjadi cantik. Ajari dia untuk mencintai dan menerima dirinya apa adanya. Jangan didik anakmu perempuan, bagaimana untukm menyenangkan laki-laki. Ajari dia untuk menyenangkan hati Tuhan.

Jangan larang anakmu perempuan, jika ia menikmati melompat, berlari, dan memanjat. Jika ia suka menjelajah dan mengutak-atik benda-benda. Jangan kaupaksa dia untuk duduk manis diam dan tenang. Karena jiwanya yang ingin bebas jadi dirinya sendiri dan juga rasa ingin tahunya yang telah Tuhan anugerahkan telah kaubonsai dan kaurusak sejak dini.

Isilah rumahmu dengan cinta, hikmat, dan kebijaksanaan bukan dengan harta, keindahan tubuh, gelar, dan kekuasaan.

Bagikanlah kepada anakmu laki-laki dan perempuan keindahan menikmati mentari pagi. Kehangatan rasa ketika menggenggam pasir, kemesraan seekor kupu-kupu hinggap di atas bunga dan merdunya suara tetes-tetes hujan. Jika kau ingin anakmu rajin beribadah,
gemakan keberadaan Tuhan dalam dirimu. Ia takkan bisa kaupaksa berdoa dan shalat ketika dia tak dapat menangkap makna ibadah darimu.

Jika kau ingin anakmu mencintai pengetahuan, pancarkan rasa ingin terus belajar.
Nasihatmu tak akan bisa membuatnya mau membaca ketika dia tak pernah menyaksikan engkau menikmati buku.

Jika kau ingin anakmu penuh kasih sayang, tunjukkan cinta kasihmu kepadanya dan sesama. Kata-kata saja tidak akan mempan membuatnya mengasihi, jika ia tak pernah merasakan cinta darimu.

Untuk anakmu engkau adalah teladan yang utama, tak perlu banyak kata, tiada perlu jutaan nasihat. Jika kau ingin anakmu hidup seperti yang kauinginkan, Hiduplah demikian!

Senin, 05 Januari 2009

Sumbernya Lupa...,

“Jagalah pikiranmu, karena pikiranmu akan menjadi ucapanmu. Jagalah ucapanmu, karena ucapanmu akan menjadi perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu, karena perbuatanmu akan menjadi sifatmu. Jagalah sifatmu, karena sifatmu akan menjadi karaktermu. Jagalah karaktermu, karena karaktermu akan menentukan nasibmu..."