Senin, 27 Oktober 2008

Selisih 9 Hari...,

Alhamdulillah, pas hari minggu pagi 26 Oktober 2009. Tepatnya 3 hari sebelum hari ulang tahun perdana dan 9 hari pasca si Kk' memastikan diri sanggup berjalan sendiri tanpa di papah, Si Ade' juga mendeklarasikan kemampuannya bergerak ke sana ke mari dengan tingkat ke PD-an yang super duper tinggi. Walau masih sempoyongan nyaris serampangan, si Ade' mengaktualisasikan ke Aku-annya di hadapan orang-orang yang juga sementara bermain di lapangan sepak bola komplek BI (Bank Indonesia, Jalan Rasamala)

Subhanalllah

Machulle'...,

Ini ya machulle' si Kk apa si Dd', (kayaknya sih si Ayah...hahahaaa)

Berbagai Sisi...,




Dede Cukul (Cukka Ulu)...,

Si Dd menampilkan rambut 'ala jadul' yang dondong.

Tarzan Metropolis...,

Kenalkan, aku anak menteng!!! agak dalam dikit tapi, hehehe. Nah yang aku panjat ini pohon menteng yang di tanam di kawasan hijau Monas (apa iya?)

Minggu, 26 Oktober 2008

Nge'Sabtu'...,

Coba perhatikan si Kk', kuping si Dd' dijewer!!!

Konsekuensi dari pen'jeweran'nya, si Kk' jadi nguantuk dan kaki kanannya kejepit, hihiiiii...iii, nah loh?

Kamis, 23 Oktober 2008

Unjuk Gigi...,

Capa bilang caya ompong..., neeeeehhhhh!!!!!!

Sabtu, 18 Oktober 2008

No More Tears...,

No more tears, karena si Kk' ndak mesti merengek minta di papah/dituntun ketika akan belajar jalan. Alhamdulillah, pas selesai shalat isya di kamar mess Pemda OKU (Ogan Komering Ulu), kota Palembang (lagi mandu TOT Pemandu Pemda), bunda nelpon kalau si Kk' dah bisa jalan sendiri.

Artinya, pas Jum'at, 17 Oktober 2008 si Kk' mulai pengembaraannya menggunakan kedua kaki mungilnya. Subhanallah bahagianya.

Senin, 13 Oktober 2008

Nyusun Strategi Satoe...,

Upssss!!!, Cepatto Ade'..., nanti kebuhu lahiki ke lualll.

Nyusun Strategi Doea...,

Lebih rapat lagi yuk...Kak? Orang-orang di belakang makin mendekat, pengen tahu isi per'bisik'an kita. Wessszzzhh....wewissszzzzhhh..., (Eits, janganki' terlalu dekat Ade'...belumpaki sikat gigi toh?)

Bhebe...,

Sebenarnya, itu bukan bebe tauwwa..., but sisa susu segar rasa bebe...lac. Eits Produk Nestle ba'...

Uji Nyali...,

Rabu, 08 Oktober 2008

Si Kk & Dd’ Anak ’Sekolahan’...,




Sekitar 2 bulan terakhir, Si Kk’ & Dd’ (KaD') jadi anak ’sekolahan’ secara bergantian. Ini berawal dari ’kecelakaan’ kecil yang terjadi di rumah dengan Baby Sitternya (BS). Selentingan kabar burung bahwa BS di Jakarta ini seringkali bermasalah sedikit terkuak. Makanya sering terdengar gonta ganti BS.

Setelah melalui proses ’searching’ internet dan berbagai sumber, maka TPA Sasana Bina Balita Mitra Bulog yang terletak di Gedung Bulog II Kuningan (Sebelah Grand Melia) menjadi pilihan terakhir. Di samping karena akses ke dan dari kantor sangat dekat juga dukungan fasilitasnya seperti; tempat tidur, tempat bermain indoor, kamar mandi, dapur, ruang makan, & ruang perpustakaan lumayan lengkap. Anak-anak mendapatkan makan siang, dan snack sore. Sementara untuk anak-anak di bawah 1 tahun dan yang masih makan nasi tim memang diminta membawa makanan sendiri. Artinya, si Kk’ gantian sama si Dd’ harus bawa makanan sendiri dari rumah.

Rutinas harian kami semenjak KaD’ jadi anak sekolahan sangat ’menggairahkan’. Gimana tidak? Malam sebelumnya, kita dah harus nyiapin seluruh perlengkapan isi tas (hehehe, kalau teman sekolahnya pada pakai tas khas anak-anak, ini lain sendiri bo’, pake tas pemandu nasional PNPM mandiri Perkotaan). Isi tasnya tuh, mulai dari popok, pakaian ganti 3 pasang, perlengkapan mandi, sampai 4 botol susu besar plus pisang n’ bekal makan siang.

Sebelum azan subuh berkumandang mereka dah bangun duluan. Sepulang dari masjid acara jalan pagi sambil nyarap dimulai. Kalau sudah begini, tunggulah setengah jam lagi proses penguaaaaaaaappppppaaaaannn, huuuuuaaaaaahhhh akan terjadi. Mata jadi redup, agak merengek, dan blassssssshhhh leher akan terkulai lemas di tepi kanan landasan stroller. Dan..., ZZZzzzhhhhhhhh...zzzzhhhhh!!!!!?????

Tertidur sekitar 23 – 27 menit membuat mata KaD’ jadi terang benderang kembali. Kalau dah begini, pesta air baru bisa dimulai. Byyyurrrrr..., trus popokan, pakaian, sisiran, dan siap-siap menunggangi kuda besi menuju ’sekolah’. Sekitar jam 08.24 Wib, tiba di parkiran Bulog, trus menuju lift ke lantai 1. Semenit kemudian, Assalaaaaamualaikuum..., lalu gabung sama teman-teman lainnya.

Sekitar jam 17.01 WIB kami menjemput KaD’. Jam segini si Kk’ atau Si Dd’ lagi main setelah mandi & minum susu. Sepertinya mereka dah hafal kalau segera akan dijemput. Walau terkadang juga sedang bobo, setelah kelelahan karena seharian bermain.

Kalau dibandingkan dengan pembinaan, pengasuhan, dan pelayanan yang diberikan, biaya pendaftaran yang 100.000/6 bulan, 40.000/hari, 800.000/bulan, biaya telat dijemput: 2.000/30 menit pertama, 5.000/1 jam, tergolong murah!!! Sistem yang dipakai, Individual Schedule. Sistem ini membuat anak-anak akan terangsang kemandiriannya karena mengakui adanya perbedaan kebutuhan pada setiap anak. Walaupun kelemahannya juga ada, misalnya anak-anak yang sedang tertidur akan terganggu oleh anak-anak yang sementara bermain.

Kami sadar sepenuhnya, bahwa anak-anak akan lebih baik pengasuhannya bila bersama orang tua di rumah. Hanya saja, kalau kondisinya tidak memungkinkan kita bersama anak-anak di rumah seharian, maka salah satu alternatif di atas adalah pilihan yang tidak terelakkan. Ini sekedar berbagi pengalaman, buat keluarga lain yang ’kebetulan’ mengalami hal yang sama dengan yang kami alami.

Kelebihan memasukkan anak ke TPA dibandingkan dititip ke BS. Para pengasuh & pembina di TPA lebih terdidik dan terlatih menjaga dan mengasuh anak-anak. Mereka sangat telaten dan sayang sama anak-anak. Proses pembinaan anak lumayan terjamin. Kami sangat menyadari bahwa di sana bukanlah tempat yang paling pas untuk menstimulasi & mendidik kreativitas anak. Makanya, anak-anak di rumah tetap wajib mendapatkan rangsangan kreativitas ekstra. Rangsangan itu dapat dilakukan pada subuh & malam pada hari senin – jum’at dan setiap saat pada hari sabtu & minggu.

Kalau bersama BS, kita terkadang masih merasa was-was, jangan-jangan di rumah ikutan juga nonton ketika Mbaknya nonton sinetron favoritnya. Atau kalau hari sabtu dan minggu, dikit-dikit..., Mbaaaaaakkkk!!! Tolong jagain Kk’ or Dd’ dong sebentar..., nah loh?

Senin, 06 Oktober 2008

Jurus Dewa Mabok!!!


Alhamdulillah Si Kk’ & Dd’ sudah mulai belajar jalan sejak memasuki usia 9 bulan. Pada usia itu mereka mulai berdiri tegak bila kedua tangannya dipegang. Kalau dibiarkan berdiri (hanya dipegang kedua tangannya) mereka akan berdiri tegak selama beberapa detik. Sepertinya, mereka berupaya menahan keseimbangan tubuh pada kedua telapak kaki. Walaupun berdiri dengan cara itu hanya sebentar, namun hal tersebut sangat ‘menakjubkan’ Amazingly...,

Memasuki usia 10 bulan, mereka mulai bergayut pada perabot dan apa saja yang ditemuinya lalu mengangkat badan dan berdiri. Pada masa ini, mereka mampu mengangkat badannya dan bergaya ’empat kaki’. Mereka bergayut pada perabot, menarik badannya ke atas lalu berdiri. Perlahan namun pasti, kemudian melangkahkan sebelah kakinya ke depan, menjejakkan telapak kaki dan menarik badannya hingga berdiri. Edhe...dhe...susahnyami berdiri apalagi melangkah...?

Pada usia 11 bulan, mereka sudah mulai berjalan ke samping sambil merambat pada perabot rumah. Percaya dirinya mulai tumbuh melalui sikap berdiri yang memungkinkan si Kk’ & si Dd’ memindah-mindahkan berat badannya. Mulai pada kaki kiri lalu pindah ke kaki kanan. Dengan kemampuan inilah mereka belajar berjalan di tempat atau melangkah ke samping. Bila kedua/satu tangannya ditatih, Kk’ or Dd’ pun mulai mencoba berjalan. Setelah kakinya melangkah maju, pinggul digerakkan ke depan dan berat badan ditopang telapak kaki. Langkahnya memang masih agak tertahan-tahan, belum mantap dengan kaki terbentang lebar. Sebentar-sebantar..., tanggapo'mi sedenk kepalanya dan langsung tassossor pantatnya ke lantai. Kalau sudah begitu, wwwwwwuuuuueeeeeeeeegghhhh...., maka mengucurlah air mata duyungku, hahaha....

Nah, memasuki usia 12 bulan, mereka sudah bisa berjalan menjurus ke berlari malahan, jika sebelah tangannya dipegang. Langkah-langkahnya memang belum sempurna, masih sempoyongan seperti ’jurus dewa mabok’. Mereka masih seringkali kehilangan keseimbangan hingga kami masih harus memegangnya dan selalu siap menangkapnya bila terjatuh.

To be continued..., kita tunggu perkembangan pas usia setahun...,


Selebihnya, Wassalam

Aim & I@m yang lagi tertatih

Minggu, 05 Oktober 2008

Rama & Fitri (1 Sept - 1 Okt 2008)

Alhamdulillah, Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini berlangsung sangat meriah dengan kehadiran 'titipan amanah' Allah SWT. Hari, malam, dan jamnya adalah saat-saat yang paling utama.

Banyak kejadian lucu, menggelikan, dan membahagiakan di Ramadhan & Idul Fitri tahun ini. Subhanalllah, kehadiran mereka membuahkan banyak sekali kenangan yang sulit dilupakan. Semoga Allah tetap menjaga hati kami untuk tidak terbuai dengan kehadiran anak-anak, melainkan makin ingat kepadaNya.

Satu petikan kebiasaan yang rutin mereka lakukan tatkala menjelang waktu sahur adalah membangunkan kami di pukul 02.41 dinihari. Caranya, bisa macam-macam. "Mamma...ma...ma" (minta susu, red.) "Tattaaaa...ttaaa...ta" (ngoceh, ayahbunda bangun, red.). Atau kalau kami belum juga terbangun, maka cara yang paling jitu adalah naik ke punggung atau ke atas perut & dada kalau kebetulan kami lagi terlentang.

Dan, kesan yang paling 'menggelitik' adalah burasa' (masih terhambur) dan ketupatnya (terlalu lembeq) tidak tuntas, padahal toh..., rendang istimewa dan nasu manu' kampong likku'nya bunda dah siap dan mantap bangettttssssss....,
Itu dibuat pas 3 hari menjelang shalat Ied (Hehee.., so soon. The sooner the better khan?).
Nah pas sehari menjelang lebaran (kita rencana mau membayar kegagalan pembuatan ketupat dan burasa di atas) kita keliling seantero Tebet dan Pasar Pedoq mencari bahan ketupat. Hasilnya? Tidak satupun penjual bahan ketupat yang nongol, padahal sehari sebelumnya....wuiihhhh berjubelllll.
Hahahahaaa...,