Selami jiwa kita dan bunuhlah tikus-tikus busuk yang ada di dalamnya. Dan, selami pula hakikat haji/umrah untuk kemudian kita biarkan keagunganNya bersemayam dalam jiwa kita, dan memancar jauh ke dalam relung kehidupan sebagaimana dulu Ibrahim as.
Jadi, haji/umrah bukanlah sekedar profesi lahiriah formal belaka, melainkan sebuah momen revolusi lahir dan batin untuk mencapai kesejatian diri sebagai manusia. Artinya apa? orang yang sudah berhaji/berumrah haruslah menjadi menusia yang 'tampil beda' (lebih lurus hidupnya) dibandingkan sebelumnya. Dan ini adalah kemestian. Kalau tidak, sesungguhnya kita hanyalah wisatawan yang berlibur ke tanah suci, tidak lebih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar