
31 Januari - 1 Pebruari 2009, bareng tim sosialisasi Konsultan Manajemen Pusat, kami menuju kota Bandung. Sebelum menuju hotel di kawasan permandian air panas Ciater, anak-anak kami sempatkan mampir ke Gunung Tangkuban Parahu.
Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda
Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung Tangkuban Parahu atau
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu
gunung yang terletak sekitar 20 km ke arah utara
Kota Bandung, di sekitarnya rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah
lava dan
sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah
sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap
belerang. Suhu rata-rata hariannya adalah 17
oC pada siang hari dan 2
oC pada malam hari.
Setelaha seharian istirahat di hotel, kami sempatkan mandi air panas Ciater. Katanya sih air panas Ciater tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut dapat membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar sistem peredaran darah dap sistem pernapasan. Efek hidrostatik dan hidrodinamik air Ciater membantu menopang berat badan saat latihan berjalan. Sedangkan efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dap oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran.
Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air Ciater, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu mensterilkan kulit. Maklum saja, karena lingkungan yang sangat asam kuman-kuman akan mati.
Si Kk' dan si Dd' sangat menikmati air Ciater, walau tidak bisa berendam lama, karena kebetulan hari lagi hujan lebat. Siplah yang yang pasti.